Bullying merupakan
perbuatan yang sangat tidak manusiawi. Karena orang yang menjadi korban
bullying akan mengalami depresi seumur hidupnya. Korban bullying seringkali
mengalami perilaku ini sejak usia kanak - kanak sampai usia remaja, dan efeknya
akan terus dibawa hingga ia dewasa. Korban bullying cenderung akan menutup diri
dari pergaulan sosial, dan cenderung apatis terhadap kehidupan sosial. Berikut
ini akan dibahas mengenai dampak negative perilaku bullying bagi kesehatan
mental seseorang.
Bullying adalah suatu
tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik,
verbal, atau psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat
kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang - ulang
tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita. Istilah bullying
berasal dari bahasa inggris, yaitu “bull” yang berarti banteng. Secara
etimology kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah.
Ada empat unsur dalam perilaku bullying kepada seseorang, yaitu sebagai berikut :
Ketidakseimbangan kekuatan
Pelaku bullying dapat
saja orang yang lebih tua, lebih besar, lebih kuat, lebih mahir secara verbal,
lebih tinggi dalam status social, berasal dari ras yang berbeda, atau tidak
berjenis kelamin yang sama. Sejumlah besar kelompok anak yang melakukan
bullying dapat menciptakan ketidak seimbangan.
Niat untuk mencederai
Bullying berarti
menyebabkan kepedihan emosional dan/ atau luka fisik, memerlukan tindakan untuk
dapat melukai, dan menimbulkan rasa senang di hati sang pelaku saat menyaksikan
luka tersebut.
Ancaman agresi lebih lanjut
Baik pihak pelaku
maupun pihak korban mengetahui bahwa bullying dapat dan kemungkinan akan
terjadi kembali. Bullying tidak dimaksudkan sebagai peristiwa yang terjadi
sekali saja.
Teror
Bullying adalah
kekerasan sistematis yang digunakan untuk mengintimidasi dan memelihara
dominasi. Teror yang menusuk tepat dijantung korban bukan hanya merupakan
sebuah cara untuk mencapai tujuan tindakan bullying, terror itulah yang
merupakan tujuan dari tindakan bullying tersebut.
Perilaku bullying
dapat dikelompokkan menjadi empat bentuk, yaitu :
Bullying secara verbal
Bullying dalam bentuk
verbal adalah bullying yang paling sering dan mudah dilakukan. Bullying ini
biasanya menjadi awal dari perilaku bullying lainnya serta dapat menjadi
langkah pertama menuju kekerasan yang lebih lanjut. Contoh bullying secara
verbal antara lain nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan
- pernyataan pelecehan seksual, terror, surat - surat yang mengintimidasi,
tuduhan - tuduhan yang tidak benar, dan sebagainya.
Bullying secara fisik
Bullying ini paling
tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik
tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan
bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan
cenderung beralih pada tindakan - tindakan criminal yang lebih lanjut seperti
memukul, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, merusak,
serta menghancurkan barang - barang milik anak yang ditindas.
Bullying secara relasional
Bullying secara
relasional dilakukan dengan memutuskan hubungan social seseorang dengan tujuan
pelemahan harga diri secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, atau
penghindaran.
Ciri - ciri pelaku bullying adalah memiliki kekuasaan yang lebih tinggi sehingga pelaku dapat mengatur orang lain yang dianggap lebih rendah. Ciri - ciri pelaku bullying adalah sebagai berikut :
- Hidup berkelompok dan menguasai kehidupan social siswa di sekolah.
- Menempatkan diri ditempat tertentu disekolah/sekitarnya.
- Merupakan tokoh popular di sekolah.
- Gerak geriknya seringkali dapat ditandai, yaitu sering berjalan didepan, sengaja menabrak, berkata kasar, menyepelekan dan melecehkan.
Sedangkan, ciri - ciri korban bullying antara lain :
- Secara akademis, korban terlihat lebih tidak cerdas dari orang yang tidak menjadi korban atau sebaliknya.
- Secara social, korban terlihat lebih memiliki hubungan yang erat dengan orang tua mereka.
- Secara mental atau perasaan, korban melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang bodoh dan tidak berharga. Kepercayaan diri mereka rendah dan tingkat kecemasan social mereka tinggi.
- Secara fisik, korban merupakan orang yang lemah. Korban laki - laki lebih sering mendapat siksaan secara langsung, misalnya bullying fisik.
- Secara antar perorangan, walaupun korban sangat menginginkan penerimaan secara social, mereka jarang sekali untuk memulai kegiatan - kegiatan yang menjurus kearah social.
Dampak negative bullying diantaranya :
- Depresi
- Rendahnya kepercayaan diri
- Pemalu dan penyendiri
- Merosotnya prestasi akademik
- Merasa terisolasi dalam pergaulan
- Terfikir atau mencoba untuk bunuh diri
Salah satu cara yang
terbukti efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri korban bullying adalah
bekali mereka dengan ilmu beladiri. Karena, mereka akan merasa mampu untuk
melawan penindasan yang mereka alami, dan mereka pun tidak segan untuk membantu
orang lain yang mengalami perilaku bullying.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: